JUDUL
MONITORING JUMLAH ORANG DALAM SUATU GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN WEBCAM DAN PROGRAM DELPHI
LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk hidup selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan batiniah maupun lahiriah.
Manusia dalam memenuhi kebutuhannya tidak selalu berjalan mulus, ada kalanya manusia mengalami hambatan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sejalan dengan waktu , manusia selalu mencari alternatif untuk mempermudah dalam memenuhi kebutuhan mereka. Tak dapat disangsikan bahwa kemajuan pemikiran manusia yang senantiasa berupaya untuk menghasilkan hal-hal baru dalam hidupnya adalah hal wajar yang dilakukan sebagai makhluk yang berakal. Berangkat dari asumsi bahwa pemikiran manusia akan senantiasa merubah kondisi sosial, maka hal yang demikian itu dapat diterima secara mutlak.
Dalam suatu gedung seperti gedung perkantoran, instansi
maupun universitas selalu mendapat pengawasan dari satpam atau
bagian security. Memang lazimnya pihak security digaji untuk
mengawasi seluruh gedung, akan tetapi sanggupkah pihak security untuk
selalu memantau ruangan-ruangan di tiap-tiap gedung? Pada kasus
tersebut pihak petugas jaga biasanya hanya terdiri atas dua atau lima
orang, sehingga akan sangat merepotkan dan melelahkan bila petugas
tersebut harus berkeliling untuk memeriksa tiap-tiap ruangan dalam
gedung yang luas tersebut.
Menanggapi permasalahan tersebut, penulis mencoba untuk
membuat suatu alat yang dapat menggantikan petugas berkeliling
tersebut. Hal tersebut mendasari pembuatan alat dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi yang sudah ada.
Seperti halnya jaringan LAN (Local Area Networking) ini telah
memicu berkembangnya teknologi baru yang memanfaatkan teknologi
jaringan LAN tersebut sebagai media untuk mewujudkan impian
manusia akan sebuah aplikasi pengoperasian peralatan jarak jauh.
Peralatan yang dikontrol berupa modul hardware yang berisi webcam
serta motor stepper sebagai penggeraknya.
Lalu bagaimana dengan kendala biaya? Memang biaya
merupakan faktor utama, akan tetapi dari hasil kalkulasi perhitungan
biaya dapat dikatakan tergolong murah dibandingkan dengan CCTV
(Closed Circuit Television).
Data jumlah pengunjung suatu tempat umum sangat penting. Data jumlah pengunjung biasanya didapat secara manual. Apalagi di jaman yang terus berkembang ini ,kamera video telah diterapkan untuk kepentingan keamanan seperti di mall dan perkantoran. Untuk di tempat umum seperti mall dengan jumlah pengunjung yang sangat besar tiap harinya, sangatlah sulit untuk melakukan penghitungan pengunjung secara manual, dengan adanya webcam maka penghitungan dapat dilakukan secara otomatis dengan tingkat kesalahan yang rendah guna menghindari human error.
Dari hal diatas, penulis mencoba melakukan penelitian mengenai webcam guna menyelesaikan permasalahan tersebut.
Webcam (singkatan dari web camera) adalah sebutan bagi kamerareal-time (bermakna keadaan pada saat ini juga) yang gambarnya bisa diakses atau dilihat melalui World Wide Web, program instant messaging, atau aplikasi video call. Istilah “webcam” juga merujuk kepada jenis kamera yang digunakan untuk keperluan ini.
Ada berbagai macam merek webcam, diantaranya LogiTech, SunFlowwer, dan sebagainya. Webcam biasanya beresolusi sebesar 352×288 / 640×480 piksel. Namunm ada yang kualitasnya hingga 1 Megapiksel.
Sekarang hampir semua kamera digital dan HP bisa dijadikan sebagai kamera web (webcam).
Webcam atau web camera adalah sebuah kamera video digital kecil yang dihubungkan ke komputer melalui (biasanya) port USB ataupun port COM.
Istilah webcam merujuk pada teknologi secara umumnya, sehingga kata web terkadang diganti dengan kata lain yang mendeskripsikan pemandangan yang ditampilkan di kamera, misalnya StreetCam yang memperlihatkan pemandangan jalan. Ada juga Metrocam yang memperlihatkan pemandangan panorama kota dan pedesaan, TraffiCam yang digunakan untuk memonitor keadaan jalan raya, cuaca dengan Weather Cam, bahkan keadaan gunung berapi dengan VolcanoCam.
Sebuah web camera yang sederhana terdiri dari sebuah lensa standar, dipasang di sebuah papan sirkuit untuk menangkap sinyal gambar; casing (cover), termasuk casing depan dan casing samping untuk menutupi lensa standar dan memiliki sebuah lubang lensa di casing depan yang berguna untuk memasukkan gambar; kabel support, yang dibuat dari bahan yang fleksibel, salah satu ujungnya dihubungkan dengan papan sirkuit dan ujung satu lagi memiliki connector, kabel ini dikontrol untuk menyesuaikan ketinggian, arah dan sudut pandang web camera.
Sebuah web camera biasanya dilengkapi dengan software, software ini mengambil gambar-gambar dari kamera digital secara terus menerus ataupun dalam interval waktu tertentu dan menyiarkannya melalui koneksi internet.
Ada beberapa metode penyiaran, metode yang paling umum adalah software merubah gambar ke dalam bentuk file JPEG dan menguploadnya ke web server menggunakan File Transfer Protocol (FTP).
Frame rate mengindikasikan jumlah gambar sebuah software dapat ambil dan transfer dalam satu detik. Untuk streaming video, dibutuhkan minimal 15 frame per second (fps) atau idealnya 30 fps. Untuk mendapatkan frame rate yang tinggi, dibutuhkan koneksi internet yang tinggi kecepatannya.
Sebuah web camera tidak harus selalu terhubung dengan komputer, ada web camera yang memiliki software webcam dan web server bulit-in, sehingga yang diperlukan hanyalah koneksi internet. Web camera seperti ini dinamakan “network camera”. Kita juga bisa menghindari penggunaan kabel dengan menggunakan hubungan radio, koneksi Ethernet ataupun WiFi.
Penggunaan web camera mencakup video conferencing, internet dating, video messaging, home monitoring, images sharing, video interview, video phone-call, dan banyak hal lain.
Kamera untuk video conference biasanya berbentuk kamera kecil yang terhubung langsung dengan komputer. Kamera analog juga terkadang digunakan, kamera ini terhubung dengan video capture card dan tersambung dengan internet (baik langsung maupun tidak langsung).
Saat ini kamera untuk video conference sudah makin maju, sudah ada web camera yang di dalamnya terdapat microphone maupun noise cancellation untuk memfokuskan audio ke speaker yang terletak di depan kamera sehingga noise yang ada tidak mengganggu jalannya konferensi.
Pada awalnya, bentuk web camera terbatas pada bentuk-bentuk standar yang hanya terdiri dari lensa dan papan sirkuit serta casing yang biasa.
Namun seiring dengan perkembangan teknologi, bentuk web camera pun sudah makin bervariasi dengan fitur-fitur yang makin canggih. Salah satu bentuk web camera yang unik adalah bentuk boneka yang lucu, web camera ini dapat disalahartikan hanya sebagai boneka dan bukan webcam.
Sebuah penemuan oleh Microsoft pada tahun 2004 menggambarkan kemajuan perkembangan teknologi web camera. i2i adalah sebuah sistem dua-kamera yang dengan sangat hati-hati mengikuti pergerakan individu. Kamera ini menggunakan perhitungan algoritma yang secara spesial dikembangkan untuk memfusikan apa yang setiap kamera lihat untuk membuat gambar ‘cyclopean’ stereo yang akurat. Kamera ini juga dapat menampilkan emoticon 3D yang melayang.
Sistem ini dapat juga menghasilkan gambar background yang realistis sehingga pengguna dapat berpura-pura berada di tempat lain. Kemampuan sistem i2i ini, meliputi kemampuan tracking (disebut smart framing) dan juga kemampuan smart focusing, dapat menambah pengalaman berkonferensi bagi pengguna.
Teknologi web camera pada awalnya mendapat dukungan komersial dari industri pornografi. Industri ini membutuhkan gambar-gambar ‘live’ dan meminta pembuatan software yang mampu melakukannya tanpa web browser plugins. Hal ini melahirkan teknologi live streaming webcam yang masih tetap ada hingga sekarang.
Sekarang ini web camera yang ada di pasaran pada umumnya terbagi ke dalam dua tipe: web camera permanen (fixed) dan revolving web camera. Pada web camera permanen terdapat pengapit untuk mengapit lensa standar di posisi yang diinginkan untuk menangkap gambar pengguna. Sedangkan pada revolving web camera terdapat landasan dan lensa standar dipasang di landasan tersebut sehingga dapat disesuaikan ke sudut pandang yang terbaik untuk menangkap gambar pengguna.
Web camera memiliki fitur-fitur dan setting yang bermacam-macam, diantaranya adalah:
1. Motion sensing – web camera akan mengambil gambar ketika kamera mendeteksi gerakan.
2. Image archiving – pengguna dapat membuat sebuah archive yang menyimpan semua gambar dari web camera atau hanya gambar-gambar tertentu saat interval pre-set.
3. Video messaging – beberapa program messaging mendukung fitur ini.
4. Advanced connections – menyambungkan perangkat home theater ke web camera dengan kabel maupun nirkabel.
5. Automotion – kamera robotik yang memungkinkan pengambilan gambar secara pan atau tilt dan setting program pengambilan frame berdasarkan posisi kamera.
6. Streaming media – aplikasi profesional, setup web camera dapat menggunakan kompresi MPEG4 untuk mendapatkan streaming audio dan video yang sesungguhnya.
7. Custom coding – mengimport kode komputer pengguna untuk memberitahu web camera apa yang harus dilakukan (misalnya automatically refresh).
8. AutoCam – memungkinkan pengguna membuat web page untuk web cameranya secara gratis di server perusahaan pembuat web camera.
Dengan semakin banyaknya penggunaan web camera di seluruh dunia, web site aggregator pun muncul. Web site ini memungkinkan pengguna untuk menemukan live video stream berdasarkan lokasi ataupun kriteria lainnya.
Java sebagai salah satu bahasa pemrograman baru menjanjikan banyak kemudahan bagi programer junior maupun senior. Tutorial ini akan membawa Anda mengenal lebih jauh bahasa ini melalui pembahasan konsep model perancangan dan petunjuk sederhana penggunaannya.
Delphi adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang dikembangkan oleh Sun Microsystems sejak tahun 1991. Bahasa ini dikembangkan dengan model yang mirip dengan bahasa C++ dan Smalltalk, namun dirancang agar lebih mudah dipakai dan platform independent, yaitu dapat dijalankan di berbagai jenis sistem operasi dan arsitektur komputer. Bahasa ini juga dirancang untuk pemrograman di Internet sehingga dirancang agar aman dan portabel.
C. PERUMUSAN MASALAH
Sistem penghitungan jumlah pengunjung suatu tempat umum yang ada sekarang ini pada umumnya didapat secara manual. Namun faktor manusia yang memiliki penglihatan yang kurang awas bisa menimbulkan kesalahan dalam penghitungan jumlah pengunjung. Cara lain adalah penggunaan sensor dalam ruangan untuk penghitungan secara otomatis seperti sensor suhu, namun memerlukan biaya yang relativ lebih mahal.
Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan alat bantu WebCam untuk memperoleh otomatisasi sistem penghitungan jumlah pengunjung dengan biaya yang relativ mencukupi.
Pada system penghitungan orang yang lewat ini diberi batasan hanya dilakukan di pintu masuk dan di pintu keluar bagi pengunjung perpustakaan. Demikian pula untuk intensitas cahaya pada saat penghitungan dilakukan. Intensitas cahaya akan mempengaruhi warna dari orang yang akan dihitung. Untuk itu pengujian penghitungan orang dilakukan pada ruang tertutup dimana intensitas cahaya cenderung tetap.
Proses penghitungan dilakukan apabila orang melewati detection windows ,baik detection windows 1 maupun detection windows 2.Masing-masing detection windows mewakili dua jalur pada arah yang berbeda. Jumlah nilai pixel yang terbaca di detection windows pada frame akan di kurangkan dengan jumlah nilai pixel detection windows pada background. Selisih dari operasi ini dikuadratkan untuk menghindari nilai negatif dan juga dari selisih ini objek dengan warna terang masih dapat terdeteksi meskipun nilainya kecil. Untuk mendapatkan nilai normalisasi, hasil tersebut dibagi dengan luasan detection windows
D. BATASAN MASALAH
Agar dalam perancangan ini dapat mencapai sasaran dan tujuan
yang diharapkan, maka permasalahan yang ada dibatasi sebagai berikut :
1. Sistem informasi ini berdiri sendiri, yang artinya tidak terkoneksi
dengan sistem informasi dan database yang sudah ada.
2. Desain user interface menggunakan Borland Delphi versi 7.0, dan
TOuxCom sebagai component pendukung untuk komunikasi serial
dan tsCap32 untuk pengolahan Camera.
3. Perancangan modul hardware hanya dua camera beserta
penggeraknya yang terhubung port serial pada komputer server.
4. Perancangan modul hardware tidak dibahas, hanya membahas
sistem kerja dan programnya saja.
E. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang dikaji maka penelitian ini
bertujuan untuk Merancang alat dan membuat aplikasi kontrol camera yang dapat
diimplementasi pada dua Camera.
Penelitian terhadap “Monitoring Orang Dalam Suatu Gedung Dengan Menggunakan Webcam dan Program Dhelpi” mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut:
1. pemanfaatan webcam sabagai system penghitung
2. mengurangi kesalahan penghitungan manual
3. memudahkan penghitungan dalam suatu gedung
4. memudahkan dalam pengawasan tindakan kejahatan
5. memberikan efisien waktu dan dan tenaga
F. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang akan diperoleh setelah melakukan penelitian terhadap system ini adalah memudahkan untuk menghitung jumlah pengunjung/orang/tamu yang datang baik di tempat umum ataupun tempat lainnya dan mengurangi tingkat kesalahan penghitungan yang dilakukan secara manual.
Dan demikian manfaat yang mungkin sangat berpengaruh bagi kita antara lain:
1. Memudahkan/meringankan beban petugas security dalam
pengawasan ruangan gedung.
2. Memaksimalkan pemantau ruangan tanpa harus berkeliling.
3. Dapat diakses oleh komputer lain dalam jaringan.
4. Tersedianya sistem informasi yang lebih teratur, aman, efektif, dan
efisien.
.
G.KONTRIBUSI PENELITIAN
Langkah yang harus dilakukan adalah pengambilan background dan kemudian mengubahnya menjadi grayscale dan menentukan detection window pada jalur orang lewat yang akan diamati. Hal yang sama dilakukan juga untuk setiap frame video yang ditampilkan. Detection window pada background dan frame harus pada posisi yang sama sehingga luasan area yang diamati sama persis. Jumlah nilai pixel pada frame dan background diambil selisihnya dan dikuadratkan.
Kemudian hasilnya dibagi dengan luasan detection window dan dinormalisasi. Selain itu perlu ditambahkan proses anti-flicking di mana proses ini bertujuan untuk meredam flicking yang mungkin terjadi pada saat perekaman gambar,sehingga apabila lakukan thresholding, sistem dapat bekerja dengan lebih tepat.
-Pemrosesan Background Image dan Frame
-Perhitungan NSSD
-Filtering
-Thresholding
-Proses Penghitungan Orang
-Pengujian
Untuk membuat monitoring ruangan berbasis camera server,
dibutuhkan langkah – langkah sebagai berikut :
a. Perancangan Penggerak Camera
Pembuatan webcam untuk monitoring ruangan yang
dikontrol melalui jaringan LAN. Camera dihubungkan dengan
komputer server melalui kabel USB untuk pengambilan data secara
real-time. Mikrokontroler sebagai pengontrol arah gerak camera
dihubungkan dengan komputer server melalui komunikasi port
serial untuk pengolahan informasi arah gerak yang kemudian diupload
ke jaringan LAN.
b. Perancangan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Untuk mengaktifkan hubungan antara camera, komputer dan
driver perlu dibuat perangkat keras dan perangkat lunak.
Perancangan perangkat keras meliputi :
• Rangkaian driver motor stepper yang bisa menggerakkan
camera kanan dan kiri.
• Sedangkan untuk perancangan perangkat lunak meliputi :
Camera Server dan Aplikasi Server.
H.TINJAUAN PUSTAKA
Penggunaan aplikasi Delphi dan camera ini berdasarkan
referensi buku dengan judul “Kamera Pengawas Berbasis ”Open
Source” yang dikembangkan dari bahasa pemrograman PHP menjadi
bahasa pemrograman Delphi sesuai dengan ide sendiri dan beberapa
artikel serta buku lain yang membahas Delphi.
Selain itu, penulis juga memperoleh referensi dari rekan
Muhammad Hasan Basri, NIM D 400 970 076 tahun lulus 2003 yang
berjudul “Pengendali kamera jarak jauh melalui internet”.
Pengendalian peralatan luar komputer dapat dilakukan jarak jauh
dengan media internet dan untuk mengendalikan mesin printer, pararel
port dapat digunakan sebagai perantara PC untuk mengendalikan
piranti atau peralatan lain di luar PC.
I. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada jurnal ini yaitu literatur yang di ambil baik dari internet maupun buku, sekaligus intisari dari diskusi yang disediakan di forum-forum yang ada di internet.Penulis mengambil metode tindakan,yang mana berusaha menemukan atau memecahkan masalah dengan dengan penerapan langsung di dunia actual (lapangan).
I.1 Objek Penelitian
Adapun objek penelitian dalam hal ini adalah Monitoring Jumlah Orang Dalam Suatu Gedung Dengan Menggunakan Webcam Dan Program delphi
I.2 Metode Pengumpulan Data
Studi Pustaka
Metode pengumpulan data ini melalui pemahaman terhadap literatur-literatur, internet dan catatan-catatan yang berhubungan dengan masalah yang ditulis untuk melengkapi data yang diperlukan.
Observasi Melakukan penelitian dan percobaan
Wawancara yaitu komunikasi langsung dengan seseorang yang mengetahui tentang proposal ini
J. DAFTAR PUSTAKA
Dan berbagai sumber dari internet :
1. Jae-Won, Kim, Choi,Kang-Sun, Choi,Byeong-Doo, Ko,Sung-Jea. Real-time Vision-based People Counting System for the Security Door . PDF. http://www.kmutt.ac.th/itc2002/CD/pdf/18_07_45/TP2_OC/4.pdf, 2002.
2. Danny B. Yang, H´ector H. Gonz´alez-Ba.nos, Leonidas J. Guibas. Counting People in Crowds with a Real-Time Network of Simple Image Sensors.PDF. http://graphics.stanford.edu/courses/cs42803-pring/papers/readings /CollaborativeProcessing/dbyang_paper.pdf, 2003.
3. N.Paragios, G.Tziritas.Detection and Location of Moving Objects Usin Deterministic Relaxation Algorithms .PDF.
http://www.csd.uch.gr/ ~tziritas/papers/icpr_96_change.pdf, 2002
K.LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar