BAB III
PERANCANGAN SISTEM ALAT
Untuk
menjalankan tugasnya dengan baik suatu sistem harus memliki urutan dan
deskripsi kerja yang jelas untuk setiap bagian yang membangun sistem tersebut,
mulai dari penerimaan masukan, pengplahan data sampai penampilan hasil
pengolahan. Diagram blok berikut akan menunjukan urutan sistem yang akan
dirancang.
Cara Kerja Sistem Blok Diagram Alir
Default Data Input
Data
awal dimasukkan melalui bagian ini, data ini digunakan sebagai data pembading.
Sehingga nanti data yang dimasukkan ini akan dibandingkan dengan data yang
terbaca oleh sensor ultrasonic. Data yang dimasukkan adalah data dari keypad
matrik yang akan dimasukkan ke mikrokontroler. Selanjutnya oleh mikrokontroler,
data tesebut akan diterjemahkan. Data dari keypad dirubah menjadi data 8 bit.
Data default yang dimasukkan hanya sekali, pada saat setting alat. Data
tersebut merupakan data yang digunakan sebagai pembanding. Data ini yang akan
terus menerus digunakan sebagai acuan.
Sensor Ultrasonic
Sensor
ultrasonic berfungsi sebagai input element. Sensor ultrasonic akan memancarkan
sinyal ke permukaan air, dan permukaan air akan memantulkan sinyalnya. Dan
sensor penerima akan menerima sinyal dari pantulan tersebut. Yang nantinya
sinyal itu akan dioper ke mikrokontroler..Sensor ini dipasang pada satu ujung
pipa, dan ujung pipa yang lain berada didalam air. Sehingga saat sensor
memancarkan sinyal, tidak banyak gangguan dari luar. Dan air yang masuk ke
dalam pipa juga tidak mengalami gangguan, baik berupa aliran gelombang air
(riak) ataupun angin yang akan menyebabkan air bergerak-gerak.
ADC (Analog
to Digital Converter)
ADC
juga sebagai input element bersama sensor ultrasonic. ADC berfungsi sebagai
converter, mengubah data analog ke data digital. Dari data hasil pembacaan
sensor ultrasonic,yang datanya masih berupa data analog, diubah ke data digital
8 bit. Yang nantinya akan diolah oleh mikrokontroler, selanjutnya akan
dibandingkan dengan data yang diberikan oleh user (data default).
Mikrokontroler
Mikrokontroler
bekerja sebagai komparator, yang akan membandingkan data dari sensor ultrasonic
sebagai masukan dengan data default yang telah dimasukkan oleh user sebagai
data pembandingnya. Hasil dari pembandingan ini, akan menyebabkan driver motor
bekerja. Sehingga akan menggerakkan pintu air, apakah pintu membuka atau pintu
menutup.
Mikrokontroler
juga bekerja sebagai control utama dari sistem, yang akan mengendalikan seluruh
peralatan yang ada. Mikrokontroler akan mengendalikan motor, yang nantinya akan
menggerakkan pintu air, dan juga akan mengirim serta menerima sms dari modem.
Modem
Modem
berfungsi sebagai pengirim SMS , yang akan mengirim SMS berupa default data
yang telah dimasukkan user, serta menerima SMS informasi ketinggian air yang terbaca
oleh sensor ultrasonic. Sehingga bisa dibaca oleh operator maupun user. Modem ini
berfungsi sebagai salah satu output dari system. Yang hanya menapilkan data
hasil pembacaan dan hasil pengolahan dari mikrokontroler.
Driver Motor
Driver
ini berfungsi sebagai penghubung antara mikrokontroler dengan pintu air
bendungan. Driver ini difungsikan sebagai penggerak pintu air. yang di-control
oleh mikrokontroler.
Pintu Air
Pintu
air sebagai controlled system, yang
akan digerakkan oleh motor. Berdasar hasil yang diperoleh dari mikrokontroler,
bila air dalam bendingan terlalu berlebih, maka driver motor akan menggerakkan
motor dan pintu air akan membuka. Begitu juga sebaliknya, bila air dalam
bendungan sudah sama dengan data default yang di berikan user, maka driver
motor akan menggerakkan motor yang akan mengakibatkan pintu air menutup.
Ketinggian Air Bendungan
Sebagai
controlled system, ketinggian air
dalam bendungan akan selalu terjaga. Air dalam bendungan tidak akan berlebihan,
karena sudah dikontrol oleh pintu air ini. Bila air berlebihan, air akan
dialirkan keluar melalui pintu air, yang selanjutnya akan dialirkan ke sungai.
3.1 Desain sistem
Cara Kerja Desain Sistem
Sensor ultrasonic yang terhubung
dengan mikrokontroler akan mendeteksi pasang dan surutnya air pada waduk. Di saat air pada waduk
mulai pasang dengan jarak yang di tentukan di program sensor ultrasonic tersebut yang dapat mendeteksi
jarak obyek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonic dengan frekuensi 40 KHz dan kemudian
mendeteksi pantulannya. Signal tersebut langsung dapat menghubungkan dengan
mikrokontroler melalui kabel yang terhubung ke control room (mikrokontroler).Setelah
signal masuk ke I/O di portA mikrokontroler langsung mengeksekusi dengan
program yang ada. Lalu program tersebut akan mencari nomer handphone tujuan yang sudah di masukan dalam program, kemudian di konversikan dalam bentuk string ke sms yang
akan di kirimkan melalui modem tujuannya secara
otomatis mengirimkan info kepada handphone
yang mementau pasangnya air pada waduk (user),
isi pesannya yaitu air dalam keadaan pasang info tersebut yang telah terkirimkan
ke nomer handphone.Di saat itu pula
mikrokontroler dengan programnya menggerakan motor steper (pintu pada waduk)
saat sensor ultrasonik mendeteksi jarak air mulai pasang dengan jarak yang ada
di dalam program, lalu pintu waduk pun terbuka, dan air pada wadukpun mengalir.
Kemudian
saat air pada waduk mulai surut sensor ultrasonic mendeteksi air pada jarak
yang di tentukan dalam program, sensor
ultrasonic tersebut kemudian mendeteksi pantulannya. lalu signalpun langsung
menghubungkan dengan mikrokontroler melalui kabel yang terhubung ke control room (mikrokontroler). Kemudian
mikrokontroler dengan programnya memerintahkan modem secara otomatis mengirimkan infonya lagi
kepada handphone yang mementau
surutnya air pada waduk, isi pesan tersebut yaitu air dalam keadaan surut, info
yang telah di kirimkan ke nomer handphone
(user).
Lalu mikrokontroker tersebut dengan
programnya menggerakan motor stepernya
lagi (pintu pada waduk) saat sensor ultrasonic mendeteksi jarak air mulai surut
dengan jarak yang ada di dalam printah program, lalu pintu waduk pun tertutup,
dan air pada wadukpun terhenti.
3.2 Perencanaan Flowchart sistem
Cara Kerja
Diagram Flowchart
Dalam
alat pemantauan pasang dan surut air ini
digunakan mikrokontroller sebagai pembanding data input ketinggian default dari
user dengan data ketinggian air yang telah dibaca oleh sensor. Sensor yang
dipakai yaitu sensor ultrasonik karena gelombang ultrasonik dapat memantul pada
permukaan air dan sensor ultasonik memiliki keakuratan yang bagus. Membaca
ketinggian air oleh sensor ultrasonik ini menggunakan prinsip lamanya pantulan
gelombang tersebut atau intensitas kekuatan pantulannya. Output dari modul
sensor ultrasonik ini akan dikonversi datanya menjadi data digital oleh ADC per satuan waktu, dan data tersebut akan masuk
sebagai data input dari sensor pada komparator yaitu mikrokontroler.
Untuk proses
pertama user (petugas air) akan memberi input ketinggian air yang diinginkan
pada keypad matriks dan data tersebut akan dibaca oleh mikrokontroler sebagai
data input user. Mikrokontroler yang telah diprogram akan selalu membanding
data dari sensor dan data dari user, kedua data tersebut sebelumnya dikonversi
menjadi data 8 bit atau data 16 bit dan jenis mikrokontroler yang nyaman untuk
proses ini yaitu mikrokontroller jenis AVR (AT Mega16).
Ada tiga kondisi output dari hasil
pembandingan data masukan,
Pertama apabila kondisi
air pada 12cm maka mikrokontroler akan memberi sinyal output atau perintah pada
driver motor untuk diam atau tetap pada kondisi tersebut (motor tidak bekerja)
akan tetapi mokrokontroler akan menginformasikan ke modem.
Kedua apabila kondisi
air pada 17 cm maka mikrokontroler akan memberi sinyal output atau perintah
pada driver motor untuk untuk diam atau tetap pada kondisi tersebut (motor
tidak bekerja) akan tetapi mokrokontroler akan menginformasikan ke modem
Ketiga apabila data kondisi air pada 24cm
maka mikrokontroler akan memberi sinyal
output atau perintah pada driver motor untuk membuka pintu air (motor bekerja)
serta mengirimkan sms pada modem dan menunggu sampai kondisi air surut yg
kemudian pintu akan tertutup.
Setiap instruksi atau pembandingan data ini
dilakukan terus-menerus setiap satuan waktu (contoh per sepuluh detik) sehingga
apabila motor sedang bekerja (membuka atau menutup) dan ketinggian air sudah
kembali ke ketinggian yang diinginkan maka dengan segera pintu air akan
mempertahankan kondisi tersebut hingga perubahan selanjutnya.
Output atau sinyal dari
mikrokontroler ini akan diterima oleh driver motor. Data digital dari
mikrokontroller ini masih lemah dan fungsi dari driver motor ini untuk
menguatkan atau menggerakkan motor gearbox yang dipasang pada pintu air.
Prinsip kerja driver motor ini yaitu mengatur arah putar motor gearbox ini sehingga
motor pintu air ini bisa berfungsi untuk membuka dan menutup pintu air ini
dengan mudah.
3.3 Catu Daya
Catu
daya yaitu digunakan untuk nenberikan tegangan dan sumber daya arus searah (DC)
Pada tiap-tiap rangkaian dalam sistem. Rangkaian catu daya dalam sitem ini terdiri dari 4 buah dioda silicon in 4001,
sebuah LED, sebuah kapasitor 4700 uf / 50 volt, sebuah kapasitor 100 nf, sebuah
resistor 1 Kohm, sebuah IC penstabil tegangan dan sebuah transformator. Transformator
yang di gunakan berkapasitas 1A dengan tegangan primer 220 volt AC dan tegangan
sekunder 12 volt AC. IC penstabil tegangan yang di gunakan adalah IC 7812 yang
di gunakan untuk mensetabilkan tegangan sebesar +12 volt yang di gunakan untuk
mengaktifkan rangkaian.
Rangkaian ATmega
16
Rangkaian
ini memiliki 16 Kbyte self programming
Flash Program Memory, SRAM 1 Kbyte,
EEPROM 512 Byte, 8 Channel 10-bit A/D converter, interface JT AD untuk
onchip-debug, sampai 16 MPS throughput pada 16 Mhz, dan 2,7-5,5 volt operasi.
Konfigurasi pin ATMEGA 16 contoh gambarnya
bisa dillihat dibawah ini. Dari gambar tersebut dapat dijelaskan secara
fungsional konfigurasi pin ATMEGa 16 sebagai berikut:
VCC
|
Merupakan
pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.2.
|
GND
|
Merupakan
pin ground
|
Port A (PA0..PA7)
|
Merupakan
pin I/O dua aran dan pin masukan ADC
|
Port B (PB0..PB7)
|
Merupakan
pin I/O dua arah dan fungsi khusus yaitu Timer/Counter, komparator analog,
dan SPI.
|
Port C (PC0..PC7)
|
Merupakan
pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,yaitu
TWI, komparator analog, dan Timer Oscilator
|
Port D (PD0..PD7)
|
Merupakan
pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,yaitu komparator analog, interupsi
eksternal, dan komunikasi serial.
|
RESET
|
Merupakan
pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler
|
XTAL1
dan XTAL2
|
Merupakan
pin masukan clock eksternal.
|
AVCC
|
Merupakan pin masukan
tegangan ADC
|
AREF
|
Merupakan pin masukan
tegangan referensi ADC
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar